Pages

PopCash

Clicksor Ads

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 21 Agustus 2013


TUGAS TEKNIK ELEKTRONIKA
APLIKASI SENSOR CAHAYA UNTUK ALARM ANTI PENCURI



Afithroni Lubis Habibie
105524085


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN PRODUKSI
2013

1.      Teori Dasar
Kasus pencurian terhadap rumah kososng yang ditinggalkan oleh para pemiliknya yang sedang berpergian akhir-akhir ini sering terjadi di sekitar lingkungan kita. Berangkat dari pemikiran  tersebut telah banyak rancangan mengenai alarm yang dapat mendeteksi pergerakan seseorang saat berada di rumah dalam kondisi yang kosong. Perangkat ini menggunakan sensor cahaya berupa LASER dan LDR yang dirangkai dengan transisitor sebagai saklar otomatis serta LED dan telepon rumah untuk melakukan panggilan kepada nomor telepon pemilik rumah. Komponen yang dipakai dalam sistem perangkat ini antara lain IC LM7805, LASER pointer, resistor, transisitor BC108, BC108, LED, relay dan telepon rumah. Perancangan dan pembuatan alat menggunakan software multisim 10.1 sebagai simulator rangkaian, dan software eagle 5.1.1 untuk mendesain jalur rangkaian pada papan PCB. Saat cahaya LASER tidak sampai ke LDR karena terhalang oleh sesuatu, maka rangkaian output yang berupa indikator LED dan panggilan dari telepon rumah akan aktif.
2.      Rangkaian dan Komponen
1.      Rangkaian Blok Diagram
2.      Telepon Rumah
Mempunyai komponen antara lain:
a.       Microphone dan Speaker
Microphone berfungsi untuk mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik. Sedangkan Speaker berfungsi untuk mengubah sinyal listrik menjadi gelombang suara.
b.      Hook Switch
Hook switch berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan telepon ke dalam jaringan. Letaknya pada tempat gagang telepon diletakkan.
c.       Keypad
Keypad berisi tombil terdiri dari angka 0-9 serta * dan #.
d.      Ringer
Ringer merupakan bel yang berbunyi ketika ada panggilan masuk.
3.      Light Amplification by Simulated Emission of Radiation (LASER)
Laser merupakan sumber cahaya yang memancarkan foton dalam cahaya yang sempit sehingga sinar laser terfokus pada satu titik. Rangkain laser dapat kita lihat sebagai berikut:
a.       Pump Source
Merupakan bagian yang menghasilkan energi kepada sistem laser.
b.      Optical Resonator
Merupakan bentuk sederhana dari dua buah cermin yang mempunyai tingkat refleksi yangberbeda. Yang tinggi diletakkan di belakang laser medium, dan yang rendah tempatnya membelakangi output laser.
4.      Light Emiting Diode
LED terbuat dari berbagai campuran material setengah penghantar seperti gallium arsenida (GaAsP), gallium fosfida (GaP), dan gallium alumunium arsenida (GaAlP). LED jika diberi arus forward bias maka pertemuan arus akan menghasilkan cahaya.
5.      Diode Proteksi
Sinyal diode biasanya digunakan untuk melindungi transistor dan IC dari tegangan ringkas yang dihasilkan dari sebuah relay coil yang dimatikan.
6.      Light Dependent Resistor
LDR dibuat dari bahan semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya.
7.      Relay
Relay adalah saklar yang diperasikan secara otomatis dengan elektrik. Arus yang menalir melalui kumparan membentuk medan magnet yang menarik tuas saklar dan merubah kontak arus.
8.      Voltage Devide Transistor
Untuk mengoperasikan transistor diperlukan rangkaian pembiasan. Bias bagi tegangan digunakan dalam perangkat untuk membandingkan 2 buah resistor basis yang kemudian dapat diatur sesuai kebutuhan.
9.      Rangkaian Catu Daya
10.  Rangkaian Sensor
11.  Rangkaian Transistor
12.  Rangakaian Saklar Otomatis
13.  Rangkaian Ekuivalen Transistor QI
14.  Rangkaian Output
3.      Cara Kerja Rangkaian
Input dari rangkaian terdiri dari reflektor berupa cermin untuk memantulkan sinar yang dihasilkan oleh LASER dan LDR sebagai sensor yang mengawasi keberadaan sinar LASER. Saklar otomatis akan memutus dan menyambungkan aliran arus pada kondisi tertentu. Output dari rangkaian yang dibuat terdiri dari indikator berupa LED dan sambungan ke relay yang berfungsi untuk mengaktifkan tombol redial pada pesawat telepon
4.      Kesimpulan
a.       Alarm anti pencuri dapat dibuat dengan mengguanakan sinar laser dan LDR sebagai sensor cahaya

tips belajar bermain gitar

gitar merupakan alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. biasanya mempunyai 6 sampai 7 senar. namun yang umum digunakan adalah jenis 6 senar (string). gitar banyak dimainkan oleh berbagai jenis kalangan, baik muda atau tua, kaya ataupun miskin. gitar juga merupakan alat wajib bagi profesi pengamen.

untuk belajar bermain gitar maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. harus ada gitar untuk dimainkan, kalo adanya suling berarti namanya belajar bermain suling.
2. harus ada senarnya, kalo g ada senarnya itu namanya sapu ibumu.
3. pegangnya pake tangan sendiri, jangan pake tangan temanmu. apalagi tangannya bekas ngupil.
4. usahakan untuk memainkan lagu, jangan memainkan playstation. kalo mau maen PS pake joystick, jangan pake gitar.

suddendeath revenge - the fake


almost my time just spent to you
almost my space just for you
but you've gone away
you just broke up me

you tell me your fucking O...
(its not realize)
you tell me your fucking story
(are this is the real?)

oh my god
have been i waste my time?
oh my god
have been i waste my space?

fuck this up!
hell is you...
fuck this up!
heaven is not for you

you let me feel this alone
you let me die alone
i take this alone
i will die alone

just slit my throat
put the bullet on my head
take my heart away
squeze me till i cannot breathe

let me show you about this...

TIPS UNAS

Jumat, 12 Juli 2013

Pendidinkan Akselarasi (Accelarated Learning)



A. Pendahuluan
Belajar merupakan suatu proses internalisasi pengetahuan dalam diri individu. Aktivitas belajar akan berlangsung efektif apabila seseorang yang belajar berada dalam keadaan positif dan bebas dari tertekan  (presure). Selama ini proses belajar yang berlangsung di sekolah maupun program-program pelatihan yang diselenggarakan cenderung berlangsung dalam suasana yang monoton dan membosankan. Dalam kondisi ini guru hanya menuangkan ilmu pengetahuan kedalam kepala siswa yang berlaku pasif  yang dikenal  dengan istilah “pour and snoor”. Materi yang diajarkan hanya diceramahkan tanpa ada upaya untuk melibatkan potensi siswa untuk berfikir dan memberi respon terhadap pengetahuan yang ditransfer. Kadang–kadang aktivitas belajar disertai dengan ancaman yang membuat siswa cenderung mencari selamat. Aktivas belajar seperti ini, jelas tidak akan membuat pembelajar (learner) dapat menciptakan pengetahuan secara optimal.

Agar dapat mengatasi permasalahan tersebut banyak perubahan mendasar yang perlu dilakukan agar dapat membantu siswa mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompentesi aktual.  Perubahan mendasar yang perlu dilakukan mencakup penggunaan strategi dan metode pembalajaran yang dapat menjadikan proses belajar bukan lagi sebuah proses yang menakutkan tapi menjadi sebuah proses yang menyenangkan
 (fun) dan dapat membuat seseorang berkreasi dengan pengetahuan yang dipelajarinya.
Tulisan ini akan membahas sebuah buku tentang pembelajaran akselerasi atau Accelerated Learning(AL). Buku yang dibahas dalam tulisan ini berjudul “The Accelerated Learning Handbook : a Creative Guide to Designing and Delivering Faster, More Effective Training Programs”.Dave Meier (2000) membahas secara rinci tentang cara yang diperlukan untuk membuka tirai kreativitas, sehingga setiap individu dapat memanfaatkan  potensi yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah secara kreatif.
Accelerated Learning sebagai cara untuk menciptakan aktivitas belajar menjadi sebuah proses yang  menyenangkan. Accelerated Learning merupakan pendekatan belajar yang lebih maju dari pada yang digunakan saat ini. Implementasi Accelerated Learning pada proses belajar di sekolah  dapat memberikan beberapa keuntungan.  Accelerated Learning didasarkan riset terakhir tentang perkembangan otak dan belajar. Saat ini Accelerated Learning digunakan dengan memanfaatkan metode dan media yang bervariasi dan bersifat terbuka serta fleksibel.
B. Masalah dalam Proses Belajar di Sekolah
Dalam bagian awal buku ini  Penulis – Meier – memberikan opini tentang masalah -masalah belajar yang sering terjadi di dalam pelaksanaan aktivitas belajar disekolah. Masalah – masalah yang kerap terjadi di sekolah adalah :
Materi ajar yang tidak bermakna.
Belajar hanya berisi ceramah yang membosankan.
Guru hanya menyuapi (spoon feeding) siswa dengan pengetahuan yang bersifat superficial.
Proses belajar bukan merupakan proses yang menyenangkan  tapi menakutkan.
Proses belajar yang berlangsung di sekolah menurut penulis cenderung tidak memberikan pengetahuan tentang manfaat pengtahuan yang dipelajari. Bahan yang harus dipelajari hanya bersifat hafalan-hafalan tanpa makna. Siswa tidak diajak untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk membangun pengetahuan yang mempunyai makna sesuai kebutuhan dan kemampuan. Materi pelajaran yang dipelajari seringkali tidak dikaitkan dengan dunia dan lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang.
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru seringkali tidak variatif dan hanya merupakan ceramah yang panjang dan membosankan. Penggunaan metode ceramah memang tidak selamanya buruk, tetapi ceramah bukan satu-satunya cara yang dapat membuat proses pembelajaran berlangsung optimum. Guru perlu  memiliki kemampuan dalam menggunakan metode pembelajaran yang variatif yang lebih banyak melibatkan siswa.
Guru seringkali menjadi satu-satunya sumber ilmu pengetahuan yang menyuapi siswa yang hanya bersikap pasif. Dalam era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat seperti saat ini, guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber yang bertugas mentrasfer ilmu pengetahuan, Guru lebih dituntut untuk berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa memanfaatkan aneka sumber belajar yang tersedia. Untuk tentu saja guru perlu memiliki kemampuam yamg baik dalam mengelola aktiovitas pembelajaran.
Aktivitas Pemebelajaran yang terjadi di sekolah cenderung memberi beban belajar yang berlebihan sehingga membuat anak tidak memliki waktu lagi untuk bermain, Guru tidak mampu mebuat proses belajar menjadi suatu proses yang menyenangkan yang dapat meningkatkan kegairahan siswa untuk menggali dan membangun ilmu pengetahuan dalam dirinya. Beban belajar yang berlebihan cenderung membuat trauma sehingga penyelesaian pekerjaan rumah (homework) seringkali hanya ditujukan untuk “survival” semata. Belajar tidak lagi terjadi karena dorongan instrinsik, tapi lebih banyak dipengaruhi oleh factor punishment.
Keempat masalah belajar yang terjadi pada dasarnya saling terkait satu sama lain, Masalah ini berakibat langsung terhadap rendahnya kualitas hasil bejar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti aktivitas pembelajaran di sekolah.
Dave Meier (2000) mengemukakan masalah–masalah yang berlangsung di sekolah dengan istilah – istilah sebagai berikut :
Boring lectures – ceramah yang membosankan
Pour and snore – menyuapi dan siswa tertidur
Closed system – sistem tertutup
Competition between learners – kompetisi diantara siswa
Joylessness – tidak menyenangkan
University – seragam
Dogmatic – dogmatik
Passive learners – siswa pasif
Reptilian brain approach – menakut-nakuti atau mengancam
C. Prinsip-Prinsip yang Mendasari Accelerated Learning
Accelerated Learning merupakan sebuah pendekatan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan pembelajaran di sekolah. Implementasi Accelerated Learning menurut Penulis buku ini didasari oleh beberapa prinsip penting yaitu :
Keterlibatan total individu akan meningkatkan hasil belajar
Belajar bukan merupakan proses yang bersifat pasif dalam menyimpan pengetahuan tapi proses aktif menciptakan pengetahuam
Kolaborasi diantara siswa akan meningkatkan hasil belajar.
Belajar yang berpusat pada aktivitas jauh lebih baik dari pada belajar yang hanya menekankan pada aktivitas presentasi semata.
Peristiwa belajar yang menekanjkan pada belajar aktivitas jauh lebih efektif dari pada belajar yang menekankan pada aktivitas presentasi
Berdasarkan prinsip-prinsip  tersebut menurut Meier implemetasi Accelerated Learning memiliki beberapa karakteristik utama yaitu :
Flexible – luwes
Joyful – menyenangkan
Multi-pathed – multi jalur
Ends-centered – berpusat pada tujuan
Collaborative – kolaboratif
Humanistic – manusiawi
Multi-sensory – multi sensor
Nurturing – menumbuhkan
Activity-centered – berpusat pada aktivitas
Mental/emotional – menggunakan mental emosional
Result based – berdasar pada  hasil
Kita dapat membandingkan karakterisitik Accelerated Learning dengan karakteristik pembelajaran tradisional agar dapat memahami praktek Accelerated Learning dengan baik. Karakteristik pembelajaran tradisional yaitu :
Rigid – kaku
Serious -serius
Single pathed – jalur tunggal.
Means centered – berorientasi pada alat
Competitive – kompetitif
Behavioral – bersifat behavioristik
Verbal – hanya ceramah
Controlling – belajar sangat terkendali
Material centered – berpusat pada materi
Mental (cognitive) – menekankan pada mental / kognitif semata
Time based – berbasis waktu
Implentasi Accelerated Learning dalam aktivitas belajar dan pelatihan memerlukan adanya perubahan yang bersifat sistemik dan holistik. Penulis berpendapat bahwa perubahan secara mendasar perlu dilakukan karena kondisi pendidikan saat ini sudah sangat bersifat mekanistik yang disebabkan oleh  terlalu lamanya pendekatan behavioristik digunakan. Menurut Penulis pendekatan behavioristik telah meracuni proses pendidikan selama ini karena hanya merupakan pabrik yang menghasilkan robot-robot yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Hal tersebut dikemukakan oleh Meier sebagai berikut :
“ Our school are, in a sense, factories in which the raw products (children) are to be shaped and fashioned to meet the various demands of life…Behaviorism – the belief that all learning consists of a stimulus / response, carrot –and –stick training and that only observed behavior is worthy of study – has had a disastrous influence on 20 th century perceptions,” (hal. 38)
D. Tahap – Tahap Belajar
Maier berpendapat bahwa dalam melakukan aktivitas belajar, individu pada dasarnya melalui empat tahap penting yaitu :
Persiapan (preparation)
Presentasi (presentation)
Latihan  (practice)
Performa (performance)
Proses belajar dimulai dari adanya minat untuk mempelajari sesuatu. Untuk melakukan aktivitas belajar, individu melakukan persiapan yang relevan dengan usaha yang diperlukan untuk melakukan aktivitas belajar. Adanya minat untuk mempelajari suatu pengetahuan atau keterampilan diikuti dengan tahap berikutnya yaitu presentasi. Dalam tahap ini individu mulai berkenalan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diminati untuk dipelajari.
Tahap selanjutnya adalah tahap latihan atau practice. Pada tahap ini individu mulai mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang dipelejari dengan pengetahuan dan keterapilan yang telah dikuasai sebelumnya. Tahap akhir dari proses belajar adalah  tahap saat individu memperlihatkan performa melalui aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam situasi yang nyata.
E. Riset Tentang Otak dan Akselerasi Belajar
Riset tentang otak mempunyai peran penting dalam konsep akselarasi belajar. Untuk dapat mengimplementasikan Accelerated Learning dengan baik, pengetahuan tentang otak dan belajar dangat perlu diperhatikan. Riset tentang peran otak dalam aktivitas belajar manusia belakangan berkembang sangat pesat melebihi yang telah dilakukan sebelumnya. Sama dengan organ tubuh manusia yang lainnya, otak memperlihatkan kinerja yang luar biasa mengagumkan. Otak telah memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perkembangan dan kemajuan peradaban manusia. Otak, menurut Meier, tidak pernah berhenti sedektikpun untuk mengungkap tabir pengetahuan dan kehidupan.
Hasil riset mutakhir tentang otak memperlihatkan dan belajar menunjukkan bahwa otak terdiri dari dua belahan (hemisphere) yaitu belahan otal bagian kiri (left hemisphere) dan belahan otak bagian kanan (right brain hemisphere). Belahan otak bagian kiri terkait dengan hal-hal yamg bersifat logis dan sistematis. Sedangkan belahan otak bagian kanan lebih banyak berhubungan dengan aktivitas yang bersifat kreatif.
Selama ini aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah lebih banyak menekankan pada penggunaan belahan otak kiri yang membuat individu berfikir logis dan sistematis berdasarkan aturan-aturan yang telah baku. Belahan otak kanan yang merupakan otak kreatif tidak dimanfaatkan secara optimal untuk menciptakan sesuatu yang bersifat innovatif.
Riset lain tentang peran otak dalam aktivitas belajar menhasilkan sebuah teori baru yaitu “triune theory”. Menurut teori ini Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
The neocortex
The Neocortex merupakan bagian yang berisi 80 – 85 % massa otak manusia. Bagian ini merupakan esensi dari fungsi aktivitas mental tinggi (analisis, kreativitas). Bagian ini yang membuat manusia unik dibandingkan mahluk lain dimula bumi.
The lymbic system
The lymbic system adalah pusat emosi manusia. Bagian otak ini disebut  sebagai bagian sosioemosional. The lymbic system juga memiliki bagian esensial yang berperan dalam  memori jangka panjang (long term memory) manusia.
The brain stem
The brain stem dikenal juga dengan sebutan otak reptil atau the reptilian brain berperan dalam mengendalikan fungsi tubuh yang bersifat otomatis seperti detak jantung, pernafasan dan pencernaan. Bagai berkaitan juga dengan sifat instinktif manusia. Otak ini akan bekerja jka manusia mendapat ancaman. Bagian otak ini akan melindungi manusia agar tetap hidup (survive).
Manusia  harus dapat menyeimbangkan peran semua bagian otak. Dalam belajar bagian neocortexharus selalu dominan karena merupakan bagian otak yang terkait dengan  fungsi berfikir tingkat tinggi seperti analisis, sintesis dan kreativitas.
Triune theory mengemukakan bahwa  “A Sense of Joy” yaitu belajar harus dalam kondisi yang menyenangkan.
Menurut triune theory proses belajar akan menjadi lebih cepat dan mendalam apabila seluruh otak terlibat didalamnya. Manakala perasaan seseorang sedang dalam kondisi positif, maka dia akan berada dalam keadaan relaks. Dia akan menggunakan neocortex – otak untuk belajar. Sebaliknya, manakala seseorang berada dalam situasi negatif, individu akan menggunakan otak reptil – untuk “survive” maka proses belajar akan melambat dan bahkan berhenti.
F. Manfaat Implementasi Accelerated Learning
Menurut penulis implementasi Accelerated Learning memberikan keuntungan (benefits) dalam hal:
Ignite your creative imagination – menciptakan imajinasi kreatif siswa
Get learner totally involved – membuat siswa terlibat total
Create healthier learning environments – menciptakan lingkungan belajar yang sehat
Speed and enhance learning – mempercepat dan memperkaya belajar
Improve retention and job performance – meningkatkan daya ingat dan performa
Speed the design process – memepercepat proses rancangan belajar
Build effective learning communities – membangun masyarakat belajar yang efektif
Greatly improve technology-driven learning – meningkatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran
Adapun persiapan dalam implementasi Accelerated Learning adalah sebagai               berikut :
Get learners out of a passive or resistant mental state – Menyiapkan mental siswa menjadi aktif.
Remove learning barriers – Menghapus hambatan-hambatan dalam belajar.
Arouse learners’ interest and curiosity – Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa
Give learner positive learning about, and a meaningful relationship with, the subject matter – Membuat siswa berfikir prositif tentang materi pelajaran
Create active learners who inspired to think, learn, create, and grow – Ciptakan siswa yang akti yang dapat berfikir dan mencipta
Get people out of isolation and into a learning community – Buat siswa keluar dari isolasi dan ajaklah mereka melihat masyarakat disekitar
G. Penutup
Aktivitas pembelajaran yang dilakukan di sekolah  perlu mempertimbangkan teori pembelajaran akselerasi yang dapat membuat proses belajar tidak lagi merupakan suatu yang menakutkan.
Faktor lain yang menjadi syarat untuk mewujudkan perilaku yang kreatif adalah perasaan bebas. Orang yang berfikir bebas pada umumnya akan mampu menemukan kemungkinan – kemungkinan yang dapat digunakan sebagai alternatif -alternatif untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan suatu masalah.

Selasa, 02 April 2013

Pengendalian Korosi Proteksi Katodik pada Kapal

Pengertian Proteksi Katodik
       Proteksi katodik adalah suatu cara perlindungan korosi secara elektrokimia dimana reaksi oksidasi pada sel galvanic dikonsentrasikan pada anode dan menghilangkan korosi pada katoda sebagai struktur yang akan dilindungi secara listrik dibuat negatif sehingga bertindak sebagai katoda. Elektroda yang lain secara listrik dibuat positif dan bertindak sebagai anode sehingga tercipta suatu sistem rangkaian arus listrik searah tertutup sebagaimana halnya bila sepotong logam terkorosi.
        Sistem ini membutuhkan anode, katode, aliran listrik diantara keduanya dan adanya elektrolit. Dengan kata lain penerapan hanya mungkin terjadi bila struktur yang diproteksi dan anode berada pada hubungan secara langsung baik secara elektronik maupun secara elektrolit. 
       Penggunaan zink anode (Zn) atau aluminium anode (Al) sebagai proteksi katodik merupakan cara anoda korban. Cara anoda korban memiliki beberapa keuntungan bila digunakan sebagai proteksi katodik antara lain dapat digunakan meskipun tidak ada sumber arus listrik, pema-sangannya sangat sederhana dan mudah, serta pengawasan yang mudah sehingga tidak mem-butuhkan orang yang benar-banar ahli. Namun sistem anoda korban juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah arus yang tersedia bergantung pada luasan anoda (luas permukaan basah kapal) yang tentunya bersifat konsumtif bila struktur yang diproteksi sangat besar.
       Permukaan struktur logam di air laut diubah menjadi bersifat katodik melalui pemberian arus yang berasal dari anoda korban. Jenis anoda yang sesuai dipakai di lingkungan air laut adalah anoda korban yang dalam hal ini menggunakan alloy (campuran logam) dari bahan seng, aluminium, serta magnesium yang lebih dikenal dengan istilah zink anode, aluminium anode, serta magnesium anode.

Proses Pemasangan Proteksi Katodik
       Sebelum melakukan pemasangan proteksi katodik dengan metode anoda korban ini maka harus dilakukan pekerjaan pendahuluan. Pekerjaan ini bisanya dilakukan untuk pembersihan fouling, karat, maupun cat-cat bekas.
a.    Pembersihan Badan Kapal
     Pekerjaan di atas dok di mulai dengan pembersihan badan kapal di bawah garis air dari kotoran binatang dan tumbuhan laut (fouling organisme), cat lama dan hasil pengkaratan. Beberapa metode telah diketahui untuk pembersihan badan kapal, diantaranya sebagai berikut:
v Pembersihan terhadap binatang dan tumbuh-tumbuhan laut. Pembersihan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
·      Dengan cara mekanis : dengan memakai skrap (penyekrapan), pembersihan ini menggunakan tenaga manusia sehingga hasilnya kurang cepat.
                Gambar 4.2 Pembersihan Badan Kapal dengan Cara Mekanis
(Sumber : Data Perusahaan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya)
·      Dengan Water Jet : dengan cara ini hasilnya lebih bersih dan cepat. Pembersihan ini menggunakan air bertekanan tinggi (6000-10000 psi) yang disemprotkan melalui nozel. Media yang digunakan biasanya air laut maupun air tawar. Mengingat air laut mempunyai daya korosi tinggi sebaiknya menggunakan air tawar selain itu jika menggunakan air tawar binatang dan tumbuhan laut mudah terlepas. Pompa water jet di taruh di atas kereta sehingga mudah untuk di pindah-pindah.
                                          Gambar 4.3 Pembersihan Badan Kapal Menggunakan Water Jet (Sumber: Data             Perusahaan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya)

v Pembersihan terhadap karat dan cat.
Dengan cara-cara sebagai berikut :
·      Palu ketok/chipping : dengan cara ini hasilnya kurang cepat 1-2 m²/jam serta kurang cepat karena mengunakan tenaga manusia.
·      Sikat Baja (wire brush) : cara ini digunakan setelah dilakukan dengan palu ketok sehingga sisa-sisa yang masih menempel dapat di bersihkan.
·      Gerinda listrik : dengan cara ini tanpa pengetokan serta hasil pembersihanya lebih cepat serta lebih baik tetapi base metal (plat) ikut terkikis.
·      Sand blasting : Cara ini mengunakan pasir dan udara bertekanan dari kompresor. Pasir-pasir ditembakkan dengan udara bertekanan melalui nozel. Biasanya tekanan kompresor (±6 kg/mm²) serta diameter pasir 0,5-2 mm. Cara ini mengandung debu debu halus sehingga dapat mengganggu kesehatan bila terhirup, sehingga operator harus menggunakan masker.
·      Shot Blasting : cara ini hampir sama dengan sand blasting tetapi media yang digunakan berbeda, biasanya menggunakan butiran butiran baja 0,5-0,8 mm dan biasanya dilakukan di tempat tertutup.

b.    Pemeriksaan dan Penggantian Plat Badan Kapal
     Pemeriksaan kerusakan dan cacat pada plat sangat penting karena dengan proses ini kita dapat menentukan perbaikan-perbaikan bagian mana yang akan kita kerjakan serta memanejerial waktu sehingga perbaikan bisa tepat sesuai dengan jadwal. Sebelum memulai pemeriksaan maka harus dilakukan pekerjaan pendahuluan sebagai berikut :
1.    Pembersihan tumbuhan dan binatang laut
2.    Pembersihan terhadap sisa-sisa cat dan karat
3.    Pembersihan ruang muat dan pembebasan terhadap gas-gas yang mudah terbakar (gas free).
4.    Membuka tutup man hole (lubang orang).

       Setelah pekerjaan pendahuluan dilaksanakan maka mulai dilakukan pengecekan dan pemeriksaan pada bagian bagian kapal. Pemeriksaan tersebut meliputi :
1.    Pemeriksaan pada plat lambung kapal.
2.    Pemeriksaan balok balok konstruksi.
3.    Pemeriksaan kekedapan.
4.    Pemeriksaan perlengkapan kapal (propeller, jangkar, rudder, dll).
5.    Pengecatan.
6.    Pemasangan proteksi katodik.

c.    Pemeriksaan plat lambung kapal.
Pemeriksaan ini meliputi :
1. Pengurangan ketebalan plat
       Selama pelayaran plat akan mengalami pengurangan ketebalan karena korosi yang dialami oleh plat. Sehingga pemeriksaan ketebalan akan menjadi sangat penting untuk mencegah kebocoran pada kapal akibat plat tidak mampu menahan tekanan air sesuai yang direncanakan. Dalam pelaksanaannya pengecekan  ketebalan dicari pada daerah yang tipis, bisa menggunakan test  hammer. Test hammer memiliki dua ujung:
·      Ujung yang runcing dipakai menghilangkan karat atau kotoran lain
·      Ujung yang lainya tumpul digunakan untuk memukul plat
       Pemilihan plat tipis tidaknya dengan mendengarkan suaranya, semakin tinggi nada getaran maka semakin tipis plat tersebut. Kemudian kita ukur ketebalan plat tersebut. Pengukuran ketebalan biasanya dilakukan pada 50 titik atau sesuai kontrak. Ada beberapa cara menentukan ketebalan plat :
·      Cara lama : dengan melubangi plat di las dengan acetelyn atau mengebor bagian plat yang dianggap tipis, kemudian lubang diukur ketebalan platnya, jika masih memenuhi persyaratan maka lubang tersebut ditutup kembali dengan ditap dahulu kemudian di baut dan di las dengan las listrik.
     Kekurangan : menimbulkan cacat baru.
·      Cara baru : dengan ultra sonic thickness test. Plat yang akan dites di bersihkan dahulu (dengan gerinda) kemudian diberi cairan (oli), sebelum digunakan alat dikalibrasi sesuai dengan plat yang akan kita ukur. Alat ini tidak menyebabkan cacat baru.
       Pengurangan ketebalan plat disebabkan karena korosi, laju korosi pada tempat berbeda beda sehingga pengurangan ketebalan plat akan berbeda pula. Ketebalan plat yang mengalami pengkaratan tidak boleh lebih dari standart tebal minimum yang ditetapkan oleh klas. Jika tidak memenuhi maka plat harus diganti. Dalam penggantian plat/replating maka harus melihat gambar bukaan kulit (sheel exspantion) dimana ketebalan plat pada tiap-tiap bagian sudah ditulis sehingga jika di ganti ada keterangan, dengan demikian dapat diketahui plat yang sudah di ganti maupun yang belum, sehingga mempermudah pemeriksaan.

2. Deformasi plat
       Deformasi pada plat bisa disebabkan berbagai cara, misalnya tabrakan dll. Besarnya bengkokan plat pada bagian yang paling dalam nilainya tidak boleh lebih dari 5x tebal plat kulit, jika melebihi maka harus di ganti. Pengukuran bisa menggunakan penggaris baja. Kerusakan plat seperti diatas bisa diperbaiki jika masih memenuhi syarat. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk memperbaiki antara lain :
·      Dengan pemanasan dan pemukulan.
·      Dengan hidraulic jack.

3.Keretakan plat.                                                       
       Keretakan kapal adalah masalah umum dari kapal karena mengalami banyak tekanan serta moment-moment yang bekerja pada kapal sewaktu berlayar. Beberapa cara untuk mengetahui keretakan antara lain :
·           Visual : pemerikasaan dengan mata telanjang, pemeriksaan ini kurang tidak bisa dilakukan pada keretakan yang halus.
·           Minyak dan kapur : cara ini mengunakan media minyak dan kapur untuk membantu memeriksa keretakan. Langkah-langkahnya sebagai berikut :
v  Bersihkan bagian yang akan diperiksa.
v  Permukaan diberi minyak dan beberapa lama kemudian di lap sampai  kering.
v  Permukaan di lebur dengan larutan kapur.
v  Getarkan daerah yang akan diamati dengan dipukul palu.
v  Apabila timbul keretakan akan timbul warna yg berlainan krn minyak keluar dr celah keretakan.
·      Pemeriksaan dengan kapur : cara ini digunakan pada keretakan yang nyata, kapur dilarutkan dengan spiritus agar cepat kering. Daerah yang yang dianggap retak dilabur dan daerah yang retak akan terlihat terlambat mengering.
·      Magnetik test : cara ini dengan memanfaatkan medan magnet yang terbentuk akibat adanya keretakan. Sehingga serbuk magnet berkumpul pada daerah keretakan.
·      Zat warna (penetran test) : cara ini menggunakan cairan penetran (merah) yang memiliki daya tembus yang baik ke dalam keretakan. Lapisan dibersihkan dan diberi penetran setelah 10 menit bersihkan penetran lalu diberi developer (putih) yang menarik penetran sehingga pada keretakan akan timbul garis-garis merah bila ada keretakan.
d. Penggantian plat badan kapal
       Plat yang akan diganti adalah plat yang tebalnya sudah kritis sehingga perlu diganti, berikut ini adalah cara-cara penggantian plat :
·      Tandai terlebih dahulu plat yang akan diganti (marking).
·      Plat dipotong antar gading (main frame), pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak memotong main frame
·      Sebelum memotong (cutting) plat harus dipasang stifner di atas, arah horizontal agar tidak deformasi(pd web frame). Jika sudah ada senta pada lambung maka tidak perlu ada stifner, tetapi jika di bagian bawah sentra kamar mesin lebih baik diberi stifner (antar web frame).
·      Setelah plat dipotong antar gading, sisa pelat yang menempel pada gading dibersihkan, lalu dipasang plat baru.
·      Untuk pemasangan plat baru, terutama di bagian haluan dan buritan kapal, plat harus dibentuk sesuai bentuk body kapal yang akan diganti (forming), lalu untuk pemasangannya dilas pada gading-gadingnya.
·      Plat baru dikunci sebelum dilas memanjang. Kalau plat terlalu berat diberi plat untuk membantu menempelnya plat lama dan plat baru.
·      Plat yang menempel pada gading di las setempat, tidak perlu semuanya (zig-zag).
·      Setelah selesai dilas, QC galangan, owner surveyor, dan biro klasifikasi akan memeriksa hasil dari penggantian plat (las-lasan).
       Jika plat yang akan dipasang ukurannya kurang, maka dilakukan line heating kemudian disesuaikan dengan jack.
a.    Pemasangan anoda korban
       Pemasangan anoda ini bertujuan untuk melindungi badan kapal di bawah garis air terutama pada daerah daerah yang sering bergesekan atau pergantian plat yang sulit misal pada daerah ceruk-ceruk. Anoda bisa menggunakan alluminium, zink maupun magnesium tetapi biasanya yang dipakai adalah zink karena harganya yang paling murah. Zinc anoda mampu mengelektrolisis air laut Sehingga proses pengkaratan badan kapal dapat diperlambat. Zink anoda dipasang pada daerah yang mempunyai pengkaratan tinggi misalnya :
·      Pada daun kemudi.
·      Buritan atau tinggi buritan.
·      Propeller bracket.
·      Sea chest.
·      Daerah bawah lunas bilda.
·      Daerah haluan.
·      Daerah pengkaratan aktif dan nyata.





                                                 

                                                                       Gambar 4.4 Sea Chest
                                              (Sumber : Data Perusahaan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya)
      Sebelum proses pemasangan anoda korban pada kapal dilakukan kita perlu mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1.    Luas permukaan yang dilindungi (protected surface area) S/A. Adalah luas permukaan badan kapal yang tercelup air dan yang akan dilindungi. Bagian-bagian tersebut antara lain luas permukaan basah (wetted surface area), luas permukaan kemudi, luas permukaan sea chest (kotak laut) dan bagian sekitar propeller. Dan untuk menghitung luas permukaan basah digunakan rumus sebagai berikut :
WSA = (1,8 x LBP x D) + (LBP x BC x B)
                          Dimana : WSA = Luas permukaan basah (m2)
                                           LBP = Panjang antara garis tegak (m)
                                               D = Draf 
                                             BC = Blok koefisien (m)
                                                B = Lebar (m)
2.    Kerapatan arus (current density). Yaitu jumlah arus yang terdapat pada suatu bagian kapal tiap luasannya dengan satuan ampere per m2 (A/m2). Hal ini untuk menentukan besarnya arus yang dibutuhkan untuk melindungi badan kapal dan ini menentukan laju korosi. Menurut MES (Mitsui Engineering Standard) kerapatan arus yang terdapat pada bagian kapal adalah :
     -  Sea chest : 0,100 A/m2
-   Hull part : 0,005-0,020 A/m2
-   Propeller : 0,500 A/m2
-   Ballast tank : 0,070-0,100 A/m2
Untuk menghitung besar arus yang dibutuhkan untuk mlindungi bagian  kapal tersebut adalah :           I = S/A . Cd
Dimana :      I = Besar arus yang dibutuhkan (ampere)
         S/A = Luas permukaan yang dilindungi (m2)
          Cd = Kerapatan arus pada bagian tersebut (A/m2)
3.    Masa operasi (life time). Untuk menentukan waktu pemakaian anoda korban didasarkan pada jadwal pengedokan rutin kapal (anode repair) dan kebanyakan masa operasi (life time) dan ini ditentukan oleh pihak owner (pemilik kapal). Perhitungan masa operasi dari anoda dapat menggunakan rumus :

                        Y =    Z
                    R
Dimana : Y = Masa Operasi Atau Lama Perlindungan (Tahun)
                Z = Kapasitas arus (ampere)
                R = Arus rata-rata dari anoda (ampere)
4.    Kebutuhan anoda. Berat anoda yang dibutuhkan untuk melindungi suatu struktur. Rumus perhitungannya adalah :
W = Y . 8760 . I → (dalam  1 tahun = 8760 jam/annual survey)
                                     Z . U         
Dimana : W = berat anoda yang dibutuhkan (kg)
                                 Y = masa operasi atau lama perlindungan (tahun)
                                  I = Arus yang dibutuhkan (ampere)
                                   Z = Kapasitas arus anoda yang dipilih (Ah/kg)
                                U = Faktor Utilitas (0,9/0,8)
5.    Pemilihan jenis anoda. Jenis anoda yang ada di pasaran antara lain seng (Zn), aluminium (Al), dan magnesium (Mg). Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai jenis anoda yang digunakan sebagai proteksi katodik adalah sebagai berikut :
a.    Seng (Zn)
     Anoda seng digunakan untuk proteksi katodik pada lingkungan yang memiliki resistifitas rendah, beberapa kondisi air seperti air laut, air payau, dan air tawar.
                   Tabel 4.2 Komposisi Kimia Anoda Korban Paduan Seng
Unsur
Komposisi (% berat)
Kadmium
0,150
Tembaga
0,005
Besi
0,005
Silikon
0,125
Aluminium
0,500
Timbal
0,006
Seng
Balanced
                  (Sumber : www.pt.acn.com)
b.    Aluminium (Al)
     Anoda aluminium digunakan pada lingkungan air laut dan beberapa kondisi air tawar. Aluminium memiliki umur yang lebih panjang jika dibandingkan dengan magnesium. Aluminium juga memiliki arus dan karakteristik berat yang lebih baik jika dibandingkan dengan seng.
            Tabel 4.3 Komposisi Kimia Anoda Korban Paduan Aluminium
Unsur
Komposisi (% berat)
Tembaga
0,006
Besi
0,012
Seng
0,150
Silikon
5,000
Titanium
0,040
Indium
0,030
Aluminium
Balanced
                  (Sumber : www.pt.acn.com)
c.    Magnesium
     Anoda magnesium biasanya digunakan untuk proteksi katodik pada lingkungan tanah. Terdapat dua buah alloy magnesium yang umum digunakan pada proteksi katodik yaitu high potential magnesium dan  H-1 alloy. High potential alloy dihasilkan langsung dari magnesium yang disuling dari air laut sementara H-1 alloy dihasilkan dari magnesium yang diperoleh dari recycling facilities. High potential alloy menyediakan magnesium tegangan keluaran sebesar -1,70 volt relatif terhadap tembaga sulfat sedangkan H-1 alloy menghasilkan tegangan keluaran yang lebih rendah yaitu -140 volt relatif terhadap tembaga sulfat. Pemilihan alloy magnesium pada proteksi katodik membutuhkan pertimbangan kebutuhan arus, resistifitas tanah, dan biaya yang akan dikeluarkan.
                                          Tabel 4.4 Standar Kimia Alloy Magnesium
Unsur
Komposisi (% berat)
Aluminium
0,01
Manganese
0,50 – 1,3
Copper
0,02
Silicon
0,05
Iron
0,03
Nickel
0,001
Magnesium
Balanced
                                                              (Sumber : www.pt.acn.com)
                                                      Tabel 4.5 Spesifikasi Anoda Logam
Logam
Potensial teoritis elektroda
Kapasitas arus
Aluminium
1,90
2981
Seng
1,00
820
Magnesium
2,61
2205
                                            (Sumber : www.pt.acn.com)
                           Tabel 4.6 Kriteria Dasar Pemilihan Material Anoda Korban
Anoda untuk resivisitas air
Bahan
Resivisitas air (ohm cm)
Aluminium (Al)
Sampai dengan 150
Seng (Zn)
Sampai dengan 500
Magnesium (Mg) (-1,5 v)
Lebih dari 500
                             (Sumber : Data Perusahaan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya)
                                
                           Gambar 4.5 Anoda Korban Yang Sudah Terkorosi
                          (Sumber : Data Perusahaan PT. Dok dan Perkapalan Surabaya)
            Hal terpenting dari anoda yang dipilih adalah :
a)    Kapasitas arus.
Adalah besarnya ampere/jam listrik yang dapat disediakan oleh anoda tiap beratnya. Satuannya Ah/kg.
b)   Radius efetif anoda
Adalah daerah yang dapat dipengaruhi oleh anoda korban. Dalam pemasangannya diusahakan jaraknya mendekati nilai radius efektif anoda.
c)    Faktor utilities
Adalah besar dari efektivitas penyediaan kapasitas arus anoda. Nilai kapasitas yang ada dimungkinkan tidak tepat karena faktor paduan dan faktor lain yang terjadi selama anoda melindungi struktur seperti terbentuknya lapisan yang memungkinkan aliran arus dari anoda tidak lagi sesuai dengan kapasitasnya.
6.    Jumlah anoda yang dibutuhkan. Untuk menentukan jumlah anoda yang dibutuhkan kita tinggal membagi berat keseluruhan anoda yang telah diperoleh dengan berat anoda persatuannya. Pada perhitungan kebutuhan anoda jumlah anoda haruslah genap. Hal ini dikarenakan pada waktu pemasangan nanti  andoa akan dibagi dua sisi (P/S) yang tentu saja sama jumlahnya. Sehingga apabila perhitungan anoda menghasilkan angka tidak bulat maka dilakukan pembulatan ke atas. Hal ini dimaksudkan untuk faktor keamanan. Rumus perhitungannya adalah :
         N =               Dimana : N = Jumlah anoda (buah)
                                   W = berat anoda yang dibutuhkan (kg)
                                   W@ = berat anoda per biji (kg)
Berikut contoh langkah-langkah perhitungan jumlah kebutuhan anoda yang harus dipasang :
1.    Data yang diperlukan dalam perhitungan
a.    Karakteristik anoda
Spesifikasi
Tipe A
Ukuran
40 x 150 x 300
Berat
5,15
Arus keluaran
0,60
Met. Pemasangan
Pengelasan
Material
Aluminium
b.    Luas permukaan yang dilindungi (Protected Surface Area)
External hull                                                         : 1887    m2
-       Main part + Bilge keel                                     : 1366,2 m2
-       Stern part                                                         :   520,8 m2
c.    Kerapatan arus (Current Density)
External hull
-       Main part + Bilge keel                                     : 0,015 A
-       Stern part                                                         : 0,03   A
d.   Masa perlindungan (Life time of anoda)             : 2 Tahun
e.    Kapasitas arus anoda                                           : Al = 2700 Ah/kg
2.    Perhitungan arus yang dibutuhkan (Current Requirement)
a.    Jumlah arus yang dibutuhkan untuk melindungi daerah external hull :
-       Main part
I = 1366,2 x 0,015 A/m2
   = 20,493 A/m2
-       Stern part
I = 520,8 x 0,03 A/m2
  = 15,624 A/m2
3.    Perhitungan berat anoda yang dibutuhkan untuk perlindungan.
a.    Berat anoda yang dibutuhkan untuk melindungi daerah external hull :
-       Main part
N = 20,493 x 2 x 8760
                            2430                                  =   147,752 kg
-       Stern part
N = 15,624 x 2 x 8760
                             2430                                 =    112,65 kg
4.    Perhitungan jumlah kebutuhan anoda korban
a.    Jumlah anoda yang dibutuhkan untuk melindungi daerah external hull
-       Main part
W = 147,752 kg                         = 28,69 = 30 buah
                         5,15
Stern part                   W = 112,65 kg     = 21,87    dibulatkan     = 22 buah
                                                        5,15                 
       Kriteria perancangan proteksi katodik yang diizinkan/direkomendasikan di wilayah indonesia adalah :
1.    NACE Standard ” RP. 0176-83, item No. 53036 dan British Standard institution (BSI) BS 7361 part I-1991, tahanan air (water resistivity) adalah 19 Ω/cm dengan temperatur 240C adalah berkisar 5-6 mA/ft 2 atau 54-65 mA/m2.
2.    BS 7361 (BSI) menyarankan untuk struktur yang tidak diberi lapisan (coating) seperti bare steel adalah 100 mA/m2 dan 30 mA/m2 sedangkan untuk bagian yang tertanam adalah 10 mA/m2dan 30 mA/m2 tergantung lingkungannya. Pada kapal yang tidak diberi lapisan cat (paint coating) kepadatan arusnya adalah 100 mA/m2. Tetapi bilamana diperkirakan bahwa terjadinya kerapatan arus 100 mA/m2 (terjadi kerusakan lapisan cat sebesar 50%) maka kepadatan arus proteksinya 50 mA/m2 sehingga harus diperhitungkan maximum perhitungan kapal tersebut. Pada cargo atau ballast tank kepadatan arus adalah 108 mA/m2 dan untuk upper wing tank kepadatan arusnya adalah 130 mA/m2.
3.    Kriteria proteksi baja diukur dngan elektroda pembanding Ag/AgCl Ref. Cell adalah-0,80 volt.   
       Dalam pelaksanaannya pemasangan anoda korban pada kapal bukanlah suatu hal yang rumit. Hal terpenting yang harus diperhatikan dalam pemasangan anoda korban (sacrificial anode) ini adanya kontak listrik yang baik antara struktur yang dilindungi dengan anoda. Anoda korban juga harus dipasang pada daerah yang mempunyai pengkaratan tinggi seperti pada daun kemudi, buritan atau linggi buritan, propeller bracket, sea chest (lemari besi dalam kapal), daerah bawah lunas bilda, daerah haluan, dan daerah pengkaratan aktif dan nyata. 
       Sebelum pemasangan dilakukan, anoda harus dibersihkan serta dibiarkan terbuka. Dalam teknisnya badan kapal dicat terlebih dahulu setelah itu baru anoda dipasangkan. Antara anoda korban dan badan kapal diselipkan isolator berupa lapisan karet atau cat. Ada 2 cara untuk memasang anoda korban pada kapal yaitu :
1.    Pemasangan untuk bagian dalam
Ada beberapa cara pemasangan anoda korban untuk bagian dalam. Cara tersebut antara lain :
a.    Cara pemasangan kondisi stand off, anoda dipasang pada posisi horizontal (flush mounted). Pada kondisi stand off anoda dipasang dengan menggunakan baut.
b.    Cara pemasangan las engkol (crank weld), anoda dipasang dengan menggunakan las engkol. Cara ini digunakan untuk pemasangan anoda di daerah penumpu (girder).
c.    Cara pemasangan dengan satu/dua las engkol (double/single crank weld), hampir sama dengan yang b hanya saja terkadang dalam pemasangan anoda menggunakan 2 las engkol tergantung pada posisi pemasangannya.
d.   Cara pemasangan dengan baut tap, anoda dipasang dengan menggunakan baut tap. Cara ini biasa digunakan untuk memasang anoda di daerah gading balik (web frame).
e.    Cara pemasangan jepit (clamp), anoda dijepit kemudian dipasangkan di sisi samping struktur yang dilindungi.
f.     Cara pemasangan dengan U-bolt, tidak beda jauh dengan pemasangan menggunakan baut tap hanya saja pada U-bolt baut yang digunakan ada dua buah.
2.    Pemasangan untuk bagian luar
       Cara pemasangan untuk bagian luar biasanya menggunakan metode pengelasan. Sebelum anoda dipasangkan pada plat maka antara plat dan anoda harus diberi/diselipkan isolator seperti lapisan karet atau cat hai ini dimaksudkan agar spektrum listrik yang dihasilkan oleh anoda dapat menyebar untuk melindungi lambung kapal. Radius spektrum listrik dari anoda adalah ± 2,5 m. Apabila hal ini diabaikan (tidak memakai lapisan karet atau cat) maka anoda tidak akan bekerja dengan baik sebab spektrum listrik tidak akan menyebar. 
       Pemasangan anoda lebih banyak di buritan kapal, hal ini disebabkan karena pada bagian buritan kapal lebih sering terjadi tekanan partikel air laut akibat aliran fluida dalam laut sehingga menimbulkan turbulensi. Dengan pemasangan anoda diharapkan dapat menekan laju korosi pada plat baja kapal sehingga nantinya bisa memperpanjang usia plat kapal, memanimalisasi terjadinya kecelakaan yang tentunya juga bisa menekan biaya operasional dan memberikan suatu nilai ekonomis bagi perusahaan pelayaran.
                         
                                     Gambar 4.6 Proses Pengelasan Anoda
                                                (Sumber : Data Primer)
                                                           BAB V
PENUTUP
1.1    Kesimpulan
       Berdasar pengamatan dan hasil kerja praktek yang dilakukan di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.    Perencanaan pengendalian produksi yang dilakukan di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan dan pengendalian produksi untuk pembuatan kapal dan perencanaan dan pengendalian produksi untuk reparasi kapal.
2.    Secara umum kegiatan produksi di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) meliputi proses pembangunan/produksi kapal baru dan reparasi/perbaikan kapal.
3.    Pemeliharaan yang dilakukan di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) yaitu meliputi pemeliharaan periodik dan pemeliharaan non periodik.
4.    Quality Control yang diterapkan di PT. DPS meliputi semua proses mulai awal proses produksi hingga akhir proses, termasuk didalamnya quality control  pdreparasi poros baling-baling kapal yang telah dijalankan sesuai prosedur yang berlaku di PTDok n Perkapalan Surabaya (Persero).
5.    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diterapkan di PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) sudah mengacu UU K3 Tahun1970,tapi dalam pelaksanaan pegawai belum taat untuk memakai alat pelindung diri dengan baik. Juga sarana kesehatan (poliklinik) sudah tersedia.
6.    Pada pemasangan proteksi katodik ada 3 logam yang dapat digunakan sebagai anoda korban yaitu antara lain zink, aluminium, dan magnesium. Ada dua cara untuk memasang anoda korban pada plat baja kapal yaitu cara pemasangan untuk bagian dalam kapal dan cara pemasangan untuk bagian luar kapal.
5.2    Saran
1.    Untuk industri antara lain :
·      Untuk pemeliharaan mesin perlu menambah tenaga kerja mengingat jumlah tenaga kerja dan jumlah mesin tidak berimbang.
·      Demi keselamatan pekerja sebaiknya perusahaan lebih menekankan pegawainya untuk berjalan di line safety plan (garis keamanan) yang ada pada sepanjang jalan di dalam perusahaan. Karena berdasarkan dari pengamatan masih banyak pekerja yang masih berjalan diluar garis.  

2.    Untuk jurusan antara lain :
·      Untuk PI harus disesuaikan dengan kalender akademik.
·      Untuk waktu 2 bulan sesuaikan dengan liburan kalender akademik agar tidak mengganggu perkuliahan mahasiswa.
·      Biro PI diharapkan memilih tempat PI yang bisa dimasuki atau yang masih kosong.

                         DAFTAR PUSTAKA
NACE, “Basic Corrosion Course”, National Association of Engineers, 1978
Kenneth R. Trethewey dan John Chamberlain, “Korosi”, Alih bahasa Alex Tri               Kantjono Widodo, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991
Sulaiman, A, “Proteksi Katodik”, Makalah Kursus, Institut Teknologi Bandung, 1995
Morgan, J. “Cathodic Protection”, National Association of Corrosion Engineers, 1987
http://www.corrosion.co.za/pdf/Cathodic_Protection_for_Ships.pdf
 

Social Icons

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Support Us

Featured

This is default featured slide 1 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 2 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 3 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 4 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net

This is default featured slide 5 title

Easy to customize it, from your blogger dashboard, not needed to know the codes etc. Video tutorial is available, also a support forum which will help to install template correctly. By DeluxeTemplates.net