Minggu, 15 Juni 2014
MODUL PEMELIHARAAN BENGKEL
MODUL PELAKSANAAN PEMELIHARAAN/ SERVIS KOMPONEN
1.Tujuan Pembelajaran
Umum
a. Memahami pemeliharaan peralatan
bengkel.
b. Memahami minyak pelumas dan gemuk.
2. Rincian Kegiatan
Belajar
1. Membaca dan memahami isi modul
2. Mengerjakan soal latihan secara mandiri
3. Mengerjakan soal tes akhir dalam modul
secara mandiri
3. Petunjuk Belajar
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian
materi yang disajikan
dalam modul ini, kemudian pahami pula
penerapan materi tersebut
dalam contoh-contoh soal beserta cara
penyelesaiannya. Bila
terpaksa masih ada materi yang kurang
jelas dan belum bias
dipahami dapat ditanyakan kepada guru
yang mengampu mata
pelajaran
tersebut.
2. Coba kerjakan setiap soal latihan secara
mandiri, hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui sebarapa
besar pemahaman yang telah
dimiliki setiap siswa terhadap
materi-materi yang telah dibahas.
3. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar
siswa belum menguasai
materi pada level yang diharapkan, coba
ulangi membaca dan
mengrjakan lagi latihan-latihan dan jika
bertanya kepada guru
yang mengampu mata pelajaran tersebut.
BAB
I
PEMELIHARAAN
PERALATAN BENGKEL
A. Tujuan Pembelajaran
Khusus
1. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis
pemeliharaan peralatan
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan
pemeliharaan rutin.
3. Siswa dapat menjelaskan sistem
pemeliharaan rutin
4. Siswa dapat menjelaskan rambu-rambu
pemeliharaan peralatan.
B. Materi Pokok
1. Jenis-Jenis Pemeliharaan Peralatan
2. Tujuan Pemeliharaan Rutin
3. Sistem Pemeliharaan Rutin
4. Rambu-Rambu Pemeliharaan Rutin
C. Uraian Materi
1. Jenis-Jenis Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan
adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar
untuk
menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap pakai atau
tindakan
melakukan perbaikan sampai pada kondisi peralatan tersebut
dapat
bekerja kembali. Secara garis besar pemeliharaan dapat dibedakan
menjadi
dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tak terencana.
a.
Pemeliharaan terencana (/planned maintenance)/
Pemeliharaan
terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan
untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap
peralatan
di waktu yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana
terdapat
nstru pengendalian dan nstru pencatatan sesuai dengan rencana
yang
telah ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan terencana merupakan
bagian
dari nstru manajemen pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan
preventif,
pemeliharaan prediktif, dan pemeliharaan korektif.
Pemeliharaan
preventif adalah pemeliharaan yang dilakukan pada selang
waktu
tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa
nstrume
yang dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk mencegah dan
mengurangi
kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi kondisi normal.
Pekerjaan
yang dilakukan dalam pemeliharaan preventif adalah mengecek,
melihat,
menyetel, mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain yang
bukan
penggantian suku cadang berat. Pemeliharaan preventif membantu
agar
peralatan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi
ketentuan
pabrik pembuatnya.
Semua
pekerjaan yang masuk dalam lingkup pemeliharaan preventif
dilakukan
secara rutin dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang
diperoleh
dari pekerjaan pemeliharaan prediktif atau adanya anjuran dari
pabrik
pembuat alat tersebut. Apabila pemeliharaan preventif dikelola
dengan
baik maka akan dapat memberikan informasi tentang kapan mesin
atau
alat akan diganti sebagian komponennya.
b.
Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan
tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan
secara
tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan.
Seringkali
terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada
perawatan
yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan
digunakan.
Dalam manajemen nstru pemeliharaan, cara tersebut dikenal
dengan
pemeliharaan tak terencana atau darurat (emergency maintenance).
Pada
umumnya metode yang digunakan dalam penerapan pemeliharaan adalah
metode
darurat dan tak terencana. Metode tersebut membiarkan kerusakan
alat
yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan
kembali
peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reparasi.
Pemeliharaan
tak terencana jelas akan mengganggu proses produksi dan
biasanya
biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan jauh lebih banyak
nstrument
dengan pemeliharaan rutin.
2. Tujuan Pemeliharaan Rutin
Dalam
setiap tindakan pemeliharaan, tujuan pokoknya adalah untuk
mencegah
terjadinya kerusakan peralatan dan mencegah adanya perubahan
fungsi
alat serta mengoptimalkan usia pakai peralatan. Reliabilitas alat
dan
kinerja yang baik hanya dapat dicapai
dengan melakukan program
pemeliharaan
yang terencana. Selain untuk nstrum reliabilitas dan
kinerja
alat, program pemeliharaan terencana juga mempunyai beberapa
keuntungan
yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan,
standardisasi,
keamanan kerja dan semangat kerja.
Secara
garis besar terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan preventif
yaitu
:
a. Memperpanjang usia pakai peralatan.
Hal tersebut sangat penting
terutama
apabila dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli
satu peralatan
jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan
memelihara
sebagian dari peralatan tersebut. Walaupun disadari
bahwa
kadang-kadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat
lebih
murah apabila alat yang akan dirawat sudah sedemikian
rusak.
b. Menjamin peralatan selalu siap dengan
optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh
hasil yang optimal pula
c. Menjamin kesiapan operasional
peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat, adanya unit cadangan,
pemadam kebakaran dan penyelamat.
d. Menjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan tersebut.
3.
Sistem Pemeliharaan
Rutin
Untuk memenuhi prosedur pemeliharaan
baku, harus disiapkan data
pemeliharaan seperti : peralatan yang perlu
dipelihara, lokasi penyimpanan alat, prosedur pemeliharaannya dan waktu
pemeliharaan,
a. Peralatan yang perlu dipelihara
Sebelum nstru pemeliharaan terencana
diterapkan, harus diketahui
peralatan apa saja yang sudah ada dan
berapa jumlahnya. Untuk itu,pekerjaan dapat dimulai dengan suatu daftar
inventaris yang lengkap untuk menjawab pertanyaan di atas. Hal tersebut
merupakan persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk
menyusun nstru pemeliharaan yang baik. Daftar inventaris yang akurat dan rinci
dari segi teknis akan sangat berguna untuk nstru pemeliharaan
terencana.Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut dikelompokkan
menjadi sejumlah kelompok yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh :
kelompok alat-alat tangan, alat-alat khusus (Special service toolSST),alat-alat
ukur dan sebagainya
b. Lokasi penyimpanan alat
Penempatan tiap peralatan harus jelas
sesuai dengan pengelompokannya
sehingga memudahkan dalam pencarian
alat tersebut. Apabila terjadi
pemindahan alat hendaknya bersifat
sementara dan setelah selesai
digunakan dapat dikembalikan pada
tempat semula. Penyimpanan alat dan
perkakas dapat dilakukan pada : panel
alat, ruang gudang, ruang pusat
penyimpanan, dan kit alat-alat.
(1)
Panel alat (tool panel)
Banyak pekerja yang lebih senang
mengguna-kan panel alat untuk menyimpan dan meletakkan alat-alat. Pada umumnya
yang diletakkan pada panel alat adalah sekelompok alat sejenis tetapi yang
berbeda ukurannya nstru obeng atau tang dari berbagai ukuran. Dengan panel alat
tersebut petugas peminjaman alat lebih mudah mengontrolnya. Panel alat dapat
diatur letaknya menurut keseringan penggunaan yang disusun dalam rentangan warna
yang kontras atau dalam warna-warna kombinasi yang serasi.
(2)
Ruang gudang alat
Kadang-kadang tidak cukup dinding
untuk meletakkan panel alat tersebut.
Disamping itu penggunaan panel alat
juga tidak sesuai dengan sifat alat
karena ada alat yang tidak baik untuk
disimpan di udara terbuka. Untuk
menyimpan alat yang mempunyai sifat
demikian diperlukan almari kecil
atau ruangan penyimpanan.
(3)
Ruang pusat penyimpanan
Cara lain untuk menyimpan alat dan
perkakas adalah menggunakan ruang
pusat penyimpanan alat dan perkakas.
Ruangan tersebut dapat digunakan
untuk menyimpan berbagai alat untuk
keperluan semua jenis alat yang ada.
Penyimpanan dengan cara ini lebih baik
karena petugas peminjaman alat
dapat dengan mudah mengadakan
pengawasan. Kelemahannya ruang pusat
tersebut tidak dapat dekat dengan
semua jenis kegiatan yang memerlukan.
(4) Kit alat-alat
Kit alat-alat didesain untuk pekerja
secara individual, berisi sejumlah
alat yuang lengkap untuk suatu
kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit
alat-alat tersebut bahwa siapa saja
yang membutuhkan dapat dipenuhi dengan segera tanpa harus memilih jenis-jenis
alat yang diperlukan untuk saat itu.
c. Prosedur pemeliharaannya
Pemeliharaan preventif memerlukan
suatu daftar seperti halnya pekerjaan
rutin, mencakup : jadwal pemeliharaan
peralatan, data hasil pengetesan,
peralatan khusus (apabila diperlukan),
keterangan pengisian pelumas,
buku petunjuk pemeliharaan, tingkat
pengetahuan pekerja terhadap
pekerjaan tersebut.
Untuk memberikan informasi kepada
bagian pemeliharaan, maka tiap jadwal
pemeliharaan dibuat pada kartu control
atau formulir yang dapat memberi
informasi dengan jelas. Pada setiap
jadwal pemeliharaan dituliskan
identifikasi alat dengan nomor sandi,
nama alat, nomor pengganti, dan
tanggal pemasangan pertama serta
pengerjaan perawatan yang telah dilakukan.
d. Waktu pemeliharaan
Pemeliharaan rutin dilakukan secara
nstrume dengan selang waktu tertentu berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam.
Selang waktu hari atau bulanan dicatat seperti : nstrume 1 bulanan = 1 B, 3 bulanan = 3 B, 6 bulanan =
6 B atau nstrume waktu 120.000 jam, 5.000 jam, atau 1.000 jam. Tanggal
pekerjaan pemeliharaan dicatat pada papan nstrum yang diletakkan di ruang
penaggung jawab dan pencatatan tanggal pekerjaan dilakukan pula pada lembar
data peralatan. Informasi yang dicatat termasuk waktu pakai alat, komponen yang
diganti, dan kinerja peralatan. Dari data yang dicatat tersebut dapat
diproyeksikan dan diramalkan waktu pakai alat, sehingga dapat direncanakan
untuk menggantinya pada saat yang ditentukan.
4. Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan
peralatan sangat erat kaitannya dengan masalah pemakaian,
perbaikan,
dan penyimpanan serta pengadministrasiannya.
a.
Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat
dikerjakan
sendiri oleh pekerja dan perbaikan khusus yang harus
dilakukan
oleh ahlinya. Peralatan yang diketahui rusak harus dipisahkan
dan
ditindaklanjuti.
b.
Penyimpanan peralatan berorientasi pada prinsip kebersihan dan
prinsip
identifikasi. Kebersihan mencakup persyaratan sifat kering dan
tidak
lembab. Rambu-rambu penyimpanan peralatan adalah sebagai berikut :
1).
Peralatan percobaan disimpan menurut jenisnya (alat percobaan Fisika, Kimia,
dsb.)
2). Peralatan percobaan yang bersifat umum
sebagai alat aneka guna disimpan di tempat khusus yang mudah dan cepat
mendapatkannya.
3). Peralatan yang memerlukan perlindungan
dengan lapisan cat atau pelumas perlu selalu diperiksa fungsi pelapisannya.
4). Peralatan yang mempersyaratkan kondisi kering
harus selalu diperiksa tentang kelembaban tempat peyimpanannya.
5).
Peralatan yang terbuat dari logam, nstrum, atau kayu yang pipih dan nstrume
panjang disimpan dalam posisi terletak mendatar/tidur untuk menghindari
pelengkungan tetap.
6).
Peralatan yang berbentuk memanjang dan rapuh, dalam mobilitas pemindahannya
harus selalu dibawa dalam posisi tegak.
c. Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan
dilakukan dengan pemeriksan secara rutin dengan penjadwalan yang pasti.
Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan dan seterusnya. Dengan
pemeriksaan yang rutin dan terus menerus, maka setiap gejala kerusakan akan
segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti.
d.
Pengadministrasian peralatan dilakukan untuk mempermudah pengendalian dalam hal
pemakaian/penggunaan, penyimpanan, perbaikan, perawatan dan pengadaan peralatan
baru. Pengendalian pengelolaan dan pengadmistrasian memerlukan perangkat
nstrument yang berupa buku, lembar dan kartu, meliputi :
1) Kartu stok ; warna kartu dibedakan
untuk masing-masing jenis peralatan sesuai dengan pengelompokkannya.
2) Buku inventaris ; memuat nomor sandi,
nama alat, ukuran, merek/tipe, produsen, asal tahun, jumlah dan, kondisi
3) Daftar peralatan ; memuat kode, nama
alat, dan jumlah alat
4) Buku harian ; digunakan untuk mencatat
setiap kejadian yang terjadi dan yang berkaitan dengan kegiatan di tempat
kerja.
5) Label ; memuat kode alat, nama alat,
jumlah dan kondisi alat. Label dipasang di tempat penyimpanan alat.
6) Format permintaan alat.
D. Latihan
1. Jelaskan jenis-jenis pemeliharaan peralatan
bengkel ?
2. Jelaskan apa tujuan pemeliharaan rutin ?
3. Jelaskan bagaimana rambu-rambu peyimpanan
peralatan ?
Kunci
Jawaban :
1. Jenis-jenis
pemeliharaan peralatan bengkel
a. Pemeliharaan terencana (planned
maintenance) adalah porses
pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi
perubahan yang terjadi terhadap
peralatan di waktu yang akan
datang
b. Pemeliharaan tak terencana adalah
jenis pemeliharaan yang
dilakukan secara tiba-tiba karena
suatu alat atau peralatan akan
segera digunakan.
2. Tujuan pemeliharaan rutin antara lain :
a. Memperpanjang usia pakai peralatan.
b. Menjamin peralatan selalu siap dengan
optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh
hasil yang optimal pula
c. Menjamin kesiapan operasional
peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat, adanya unit cadangan,
pemadam kebakaran dan penyelamat.
d. Menjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan tersebut.
3. Rambu-rambu
penyimpanan peralatan antara lain :
a. Peralatan percobaan disimpan menurut
jenisnya (alat percobaanFisika, Kimia, dsb.)
b. Peralatan percobaan yang bersifat umum
sebagai alat aneka guna disimpan di tempat khusus yang mudah dan cepat
mendapatkannya.
c. Peralatan yang memerlukan perlindungan
dengan lapisan cat atau pelumas perlu selalu diperiksa fungsi pelapisannya.
d. Peralatan yang mempersyaratkan kondisi
kering harus selalu diperiksa tentang kelembaban tempat peyimpanannya.
e. Peralatan yang terbuat dari logam,
nstrum, atau kayu yang pipih dan nstrume panjang disimpan dalam posisi terletak
mendatar/tidur untuk menghindari pelengkungan tetap.
f. Peralatan yang berbentuk memanjang dan
rapuh, dalam mobilitas pemindahannya harus selalu dibawa dalam posisi tegak.
E.
Rangkuman
1. Secara garis besar pemeliharaan dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tak terencana.
Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan
di waktu yang akan datang. Pemeliharaan terencana merupakan bagian dari nstru
manajemen pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan preventif, pemeliharaan
prediktif, dan pemeliharaan korektif. Pemeliharaan tak terencana adalah jenis
pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan
akan segera digunakan.
2. Secara garis besar terdapat empat
tujuan pokok
pemeliharaan
preventif yaitu :
a.
Memperpanjang usia pakai peralatan.
b.
Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk
mendukung
kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang
optimal
pula.
c.
Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan
terutama
dalam keadaan darurat, adanya unit cadangan, pemadam kebakaran
dan
penyelamat.
d.
Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan
tersebut.
3. Sistem pemeliharaan
rutin meliputi :
a.
Peralatan yang perlu pemeliharaan
Sebelum
nstru pemeliharaan terencana diterapkan, pekerjaan dapat dimulai dengan suatu
daftar inventaris yang lengkap. Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari
segi teknis akan sangat berguna untuk nstru
pemeliharaan
terencana. Selanjutnya daftar inventaris peralatan tersebut dikelompokkan
menjadi sejumlah kelompok yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh :
kelompok alat-alat tangan, alat-alat khusus (Special service tool/SST),
alat-alat ukur dan sebagainya.
b.
Lokasi penyimpanan alat
Penempatan
tiap peralatan harus jelas sesuai dengan pengelompokannya
sehingga
memudahkan dalam pencarian alat tersebut. Apabila terjadi
pemindahan
alat hendaknya bersifat sementara dan setelah selesai
digunakan
dapat dikembalikan pada tempat semula. Penyimpanan alat dan
perkakas
dapat dilakukan pada : panel alat, ruang gudang, ruang pusat
penyimpanan,
dan kit alat-alat.
c.
Prosedur pemeliharaannya
Pemeliharaan
preventif memerlukan suatu daftar seperti halnya pekerjaan
rutin,
mencakup : jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan,
peralatan
khusus (apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas,
buku
petunjuk pemeliharaan, tingkat pengetahuan pekerja terhadap
pekerjaan
tersebut.
d.
Waktu pemeliharaan
Pemeliharaan
rutin dilakukan secara nstrume dengan selang waktu tertentu berdasarkan
hitungan bulan, hari atau jam. Tanggal pekerjaan
pemeliharaan
dicatat pada papan nstrum yang diletakkan di ruang
penaggung
jawab dan pencatatan tanggal pekerjaan dilakukan pula pada
lembar
data peralatan. Informasi yang dicatat termasuk waktu pakai alat,komponen yang
diganti, dan kinerja peralatan.
4. Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan
peralatan sangat erat kaitannya dengan masalah pemakaian,
perbaikan,
dan penyimpanan serta pengadministrasiannya.
a.Perbaikan
alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat dikerjakan sendiri oleh
pekerja dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh ahlinya. Peralatan yang diketahui
rusak harus dipisahkan dan ditindaklanjuti.
b.Penyimpanan
peralatan berorientasi pada prinsip kebersihan dan prinsip identifikasi.
Kebersihan mencakup persyaratan sifat kering dan tidak lembab.
c.Pemeliharaan
dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan pemeriksan secara rutin dengan
penjadwalan yang pasti. Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan
dan seterusnya.
d.Pengadministrasian
peralatan dilakukan untuk mempermudah pengendalian dalam hal pemakaian/penggunaan, penyimpanan,
perbaikan, perawatan dan pengadaan peralatan baru. Pengendalian pengelolaan dan
pengadmistrasian memerlukan perangkat nstrument yang berupa buku, lembar dan
kartu.
F.
Tugas
1.
Lakukan survey di suatu bengkel servis mobil/motor tentang pemeliharaan
peralatan. Hal-hal apa saja yang dilakukan bengkel tersebut untuk memelihara
peralatan secara terencana.
2.
Buatlah rangkuman hasil survey anda di bengkel tersebut. Lakukan identifikasi
kelebihan dan kekurangan bengkel tersebut dalam hal pemeliharaan peralatan.
Bagaimana saran dan tanggapan anda terhadap penerapan pemeliharaan rutin di
bengkel tersebut.
BAB
II
MINYAK
PELUMAS DAN GEMUK
A.
Tujuan Pembalajaran Khusus
1. Siswa dapat menjelaskan klasifikasi minyak
pelumas dan penggunaannya.
2. Siswa dapat menjelaskan kebaikan dan kelemahan
gemuk (grease).
3. Siswa dapat menjelaskan macam-macam
peralatan pelumasan.
B. Materi Pokok
1. Klasifikasi Minyak Pelumas dan Penggunaannya.
2. Kebaikan dan Kelemahan Gemuk.
3. Macam-Macam Peralatan Pelumas.
C. Uraian Materi
1. Klasifikasi
Minyak Pelumas dan Penggunannya.
Minyak
pelumas dapat diklasifikasikan berdasarkan kekentalan dan kualitas.
a.
Klasifikasi kekentalan
Kekentalan
menunjukkan ketebalan atau kemampuan untuk menahan suatu
cairan.
Minyak pelumas cenderung menjadi encer dan mudah mengalir pada
saat
panas dan cenderung menjadi kental dan tidak mudah mengalir pada
saat
dingin.
Berat
oli atau kekentalan dinyatakan oleh angka yang disebut indek
kekentalan,
maksudnya apabila indeknya rendah maka olinya encer,
sebaliknya
apabila indeknya tinggi olinya kental. Suatu badan
internasional
yang disebut SAE /(Society of Automotive Engineers)/
mempunyai
standar kekentalan dengan awal SAE di depan indek kekentalan.
Oli
yang indek kekentalannya dinyatakan dalam range (10W-30, 15W-40,
dll)
disebut oli multi grade. Kekentalannya tidak terpengaruh oleh
adanya
perubahan temperatur dan umumya digunakan sepanjang tahun
(musim).
Indek kekentalan diikuti oleh huruf W (10W dll) yang
menunjukkan
ukuran kekentalan oli pada -20? C. Derajat kekentalan yang
tidak
ditunjukkan huruf “W“, ukuran kekentalan
oli pada 100? C. Sebagai
contoh
SAE 10W-30 maksudnya bahwa oli tersebut
standar olinya SAE10
pada
-20? C sampai SAE30 pada 100? C.
b.
Klasifikasi kualitas
Kualitas
oli diklasifikasikan sesuai standar API (American Petroleum
Institute)
dan ditest dengan cara API. Klasifikasi API biasanya
tercantum
pada masing-masing kemasan oli.
2. Kebaikan
dan Kelemahan Gemuk*
Gemuk
atau grease adalah pelumas padat yang terbuat dari minyak pelumas
(oli)
yang mempunyai bahan tambah pengental (thickening agent). Ada dua
tipe
bahan pengental yaitu metalic soap dan non soap. Tipe metalic soap
dipakai
untuk mayoritas gemuk.
a.
Kebaikan gemuk
1).
Pelumasannya lama tanpa penambahan karena tidk dapat
mengalir
atau menyebar.
2).
Bersifat perapat yang sempurna dan mencegah menempelnya
benda-benda
asing seperti kotoran, gas dan air pada permukaan yang dilumasi.
3).
Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi.
b.
Kelemahan gemuk
1).
Dibanding dengan oli, gemuk lebih sulit untuk penganganan,
pengisian
dan penggantian
2).
Mempunyai tahanan gesek besar.
3).
Kemampuan pendinginannya rendah, sesuai rendahnya kemudahan
mengalir,
sehingga gemuk cepat panas.
4).
Sulit untuk membersihkan kotoran.
3. Macam-Macam
Peralatan Pelumas
Peralatan
pelumas tersebut antara lain :
a.
Kaleng minyak dengan corong
Peralatan
pelumas tersebut digunakan untuk menambahkan minyak pelumas ke dalam bak engkol
motor atau mesin-mesin perkakas. Pada badan kaleng
minyak
yang terbuat dari plastik terdapat skala pengukuran volume minyak pelumas.
Dengan peralatan tersebut diharapkan minyak pelumas tidak berceceran dan volume
minyak pelumas yang dikehendaki dapat terukur
Gambar
1.
Kaleng
minyak dengan corong.
b.
Kaleng minyak dengan pompa
Untuk
melumasi bagian-bagian yang hanya memerlukan pelumasan secara
tetesan
maka digunkan minyak pelumas dengan pompa-pompa kecil dan mulut
yang
dilengkungkan.
Gambar
2.
Kaleng
minyak dengan pompa
c.
Alat pelumas dengan tekanan
Pada
ujung alat pelumas dengan tekanan dilengkapi dengan kepala penutup
nipel.
Kepala penutup nipel tersebut digunakan untuk memasukkan gemuk
melalui
nipel-nipel. Untuk mengetahui bahwa gemuk yang dimasukkan
tersebut
sudah cukup adalah dengan melihat gemuk-gemuk yang sudah
lama/kotor
melelh ke luar melalui bagaian belakang komponen yang dilumasi.
Gambar
3.
Alat
pelumas dengan tekanan
D. Latihan
1.
Jelaskan kebaikan dan kelemahan gemuk dibanding minyak pelumas!
2.
Sebutkan peralatan apa saja yang digunakan untuk pemeliharaan pelumasan?
Kunci
Jawaban :
2.
Kebaikan dan kelemahan gemuk dibanding dengan minyak pelumas
adalah sebagai berikut :
a. Kebaikan gemuk
1)
Pelumasannya lama tanpa penambahan karena tidak dapat
mengalir
atau menyebar.
2)
Bersifat perapat yang sempurna dan mencegah menempelnya
benda-benda
asing seperti kotoran, gas dan air pada permukaan yang
dilumasi.
3)
Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi.
b. Kelemahan gemuk
1)
Dibanding dengan oli, gemuk lebih sulit untuk penanganan,
pengisian,
dan penggantian.
2)
Mempunyai tahanan gesek besar.
3)
Kemampuan pendinginannya rendah, sesuai rendahnya
kemudahan
mengalir, sehingga gemuk cepat panas.
4)
Sulit untuk membersihkan kotoran.
3.
Peralatan yang dapat digunakan untuk pemeliharaan
pelumas
antara lain :
a.
Kaleng minyak dengan corong
b.
Kaleng minyak dengan pompa
c.
Alat pelumas dengan tekanan
E. Rangkuman
Materi
1.
Minyak pelumas dapat diklasifikasikan berdasarkan
kekentalan dan kualitas. Kekentalan menunjukkan
ketebalan atau
kemampuan
untuk menahan suatu cairan. Minyak pelumas cenderung menjadi
encer
dan mudah mengalir pada saat panas dan cenderung menjadi kental
dan
tidak mudah mengalir pada saat dingin. Masing-masing kecenderungan
tersebut
tidak sama untuk semua oli. Ada tingkatan permulaan besar
(kental)
dan ada yang dibuat encer (tingkatan kekentalannya rendah).
Berat
oli atau kekentalan dinyatakan oleh angka yang disebut indek
kekentalan,
maksudnya apabila indeknya rendah maka olinya encer,
sebaliknya
apabila indeknya tinggi olinya kental. Suatu badan
internasional
yang disebut SAE (Society of Automotive Engineers)
mempunyai
standar kekentalan dengan awal SAE di depan indek kekentalan.
Kualitas
oli diklasifikasikan sesuai standar API (American Petroleum
Institute)
dan ditest dengan cara API. Klasifikasi API biasanya
tercantum
pada masing-masing kemasan oli.
2.
Untuk memudahkan mencapai titik-titik pelumasan pada
peralatan
bengkel otomotif atau mesin-mesin perkakas diperlukan
peralatan
khusus pelumasan. Peralatan tersebut antara lain dapat
diuraikan
sebagai berikut : Kaleng minyak dengan corong, Kaleng minyak
dengan
pompa, Alat pelumas dengan tekanan.
F.
Tugas
1. Lakukan survey di suatu bengkel servis
mobil/motor tentang
penerapan
perawatan peralatan bengkel. Bahan-bahan apa saja yang
digunakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan alat dan perlengkapan bengkel.
2. Buatlah rangkuman hasil survey anda di
bengkel tersebut.
Lakukan
identifikasi kelebihan dan kekurangan bengkel tersebut dalam hal perawatan alat
dan perlengkapan bengkel. Bagaimana saran dan tanggapan anda terhadap penerapan
perawatan yang dilakukan bengkel tersebut.
PENUTUP
Rangkuman
Seluruh Modul
BAB
I PEMELIHARAAN PERALATAN BENGKEL
A.
Tujuan Pembelajaran Khusus
B.
Materi Pokok
C.
Uraian Materi
1.
Jenis-Jenis Pemeliharaan Peralatan
a.
Pemeliharaan terencana
b.
Pemeliharaan tidak terencana
2.
Tujuan Pemeliharaan Rutin
3.
Sistem Pemeliharaan Rutin
a.
Peralatan yang perlu dipelihara
b.
Lokasi penyimpanan alat
c.
Prosedur pemeliharaannya
d.
Waktu pemeliharaan
4.
Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan
D.
Latihan dan Kunci Jawaban
E.
Rangkuman
F.
Tugas
BAB
II MINYAK PELUMAS DAN GREASE
A.
Tujuan Pembelajaran Khusus
B.
Materi Pokok
C.
Uraian Materi
1.
Klasifikasi Minyak dan Penggunannya.
2.
Kebaikan dan Kelemahan Gemuk
D.
Latihan dan Kunci Jawaban
E.
Rangkuman
F.
Tugas
TES
AKHIR
PERTANYAAN
1.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan pemeliharaan terencana
dan pemeliharaan tak terencana ?
2.
Jelaskan empat tujuan pokok pemeliharaan preventif ?
3.
Untuk mempermudah pengendalian pemakaian, penyimpanan,
perbaikan, perawatan dan pengadaan
peralatan baru diperlukan
pengadministrasian. Jelaskan bagaimana
pengendalian peralatan
tersebut.
4.
Sebagai pelumas, gemuk mempunyai kebaikan dan kelemahan.
Jelaskan kebaikan dan kelemahan gemuk
tersebut dibanding dengan
Minyak pelumas.
KUNCI JAWABAN
1. Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan
di waktu yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana terdapat unsur
pengendalian dan unsur pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Pemeliharaan terencana merupakan bagian dari sistem manajemen
pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif,
dan pemeliharaan korektif.
Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan
secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan.
Seringkali terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada
perawatan yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan apabila akan
digunakan.
2. Empat tujuan pokok pemeliharaan preventif adalah sebagai
berikut :
a. Memperpanjang usia pakai peralatan.
Hal tersebut sangat penting
terutama apabila dilihat dari aspek
biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal apabila
dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut. Walaupun
disadari bahwa kadang-kadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih
murah apabila alat yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.
b. Menjamin peralatan selalu siap dengan
optimal untuk mendukung
kegiatan kerja, sehingga diharapkan
akan diperoleh hasil yang
optimal pula
c. Menjamin kesiapan operasional
peralatan yang diperlukan terutama
dalam keadaan darurat, adanya unit
cadangan, pemadam kebakaran
dan penyelamat.
d. Menjamin keselamatan orang yang
menggunakan peralatan tersebut.
3. Prosedur pengadministrasian untuk mempermudah pengendalian
pemakaian, penyimpanan, perbaikan, perawatan danpengadaan peralatan baru
memerlukan perangkat instrumen sebagai berikut:
1) Kartu stok ; warna kartu dibedakan
untuk masing-masing jenis
peralatan sesuai dengan
pengelompokkannya.
2) Buku inventaris ; memuat nomor sandi,
nama alat, ukuran,
merek/tipe, produsen, asal tahun,
jumlah dan, kondisi
3) Daftar peralatan ; memuat kode, nama
alat, dan jumlah alat
4) Buku harian ; digunakan untuk mencatat
setiap kejadian yang
terjadi dan yang berkaitan dengan
kegiatan di tempat kerja.
5) Label ; memuat kode alat, nama alat,
jumlah dan kondisi alat.
Label dipasang di tempat penyimpanan
alat.
6) Format permintaan alat
7)
4. Kebaikan dan kelemahan gemuk tersebut dibanding
denganminyak pelumas antara lain :
a.
Kebaikan gemuk
1) Pelumasannya lama tanpa penambahan
karena tidak dapat
mengalir atau menyebar.
2) Bersifat perapat yang sempurna dan
mencegah menempelnya
benda-benda asing seperti kotoran, gas
dan air pada permukaan
yang dilumasi.
3) Mempunyai daya tahan terhadap beban tinggi.
b. Kelemahan gemuk
1) Dibanding dengan oli, gemuk lebih
sulit untuk penanganan,
pengisian, dan penggantian.
2) Mempunyai tahanan gesek besar.
3) Kemampuan pendinginannya rendah,
sesuai rendahnya kemudahan
mengalir, sehingga gemuk cepat panas.
4) Sulit untuk membersihkan kotoran.
Daftar Pustaka
Anonim. (1995).
/New Step 1 Training Manual/. Jakarta : PT
Toyota-Astra
Motor.
Anonim,
(2004). /Pelaksanaan Pemeliharaan/Servis Komponen./. Deppennas.
Langganan:
Postingan (Atom)