Selasa, 05 Maret 2013
Konsep Kurikulum
TUGAS
PROFESI KEPENDIDIKAN II
Oleh:
Afithroni Lubis Habibie
105524085
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2012
1. Konsep
tentang komponen kurikulum.
Dalam buku
"Belajar dan Pembelajaran" karangan Dr.Dimyati dan Drs. Mudjiono
terdapat empat komponen kurikulum yang terdiri-dari, tujuan, materi/pengalaman
belajar, organisasi dan evaluasi.
a). Tujuan
Tujuan sebagai
sebuah komponen kurikulum adalah kekuatan-kekuatan fundamental yang peka
sekali, karena hasil kurikuler yang diinginkan tidak hanya mempengaruhi bentuk
kurikulum, tetapi memberi arahan dan fokus untuk seluruh program pendidikan
(Zais, 1976 : 297).
b). Materi atau
Pengalaman Belajar
Fungsi khusus
dari kurikulum pendidikan formal adalah memilih dan menyusun isi
(materi/pengalaman belajar) agar keinginan tujuan kurikulum dapat dicapai
dengan cara paling efektif dan supaya pengetahuan paling penting yang
diinginkan pada jalurnya dapat disajikan secara efektif (Zais, 1976 : 322).
c). Organisasi
Menurut (Taba,
1962 : 290), jika kurikulum merupakan suatu rencana untuk belajar maka isi dan
pengalaman belajar membutuhkan pengorganisasian sedemikian rupa sehingga
berguna bagi tujuan-tujuan pendidikan. Menurut pendapar Taba ini, materi dan
pengalaman belajar dalam kurkulum diorganisasikan untuk mengefektifkan
pencapaian tujuan.
d). Evaluasi
Evaluasi adalah
komponen keempat dari kurikulum. Evaluasi ditujukan untuk melakukan evaluasi
terhadap belajar siswa (hasil dan proses) maupun keefektifan kurikulum dan pembelajaran.
Menurut (Zais, 1976 : 378) mengemukakan evaluasi secara luas merupakan suatu
usaha sangat besar yang kompleks yang mecoba menantang mengkodifikasi proses
salah satu dari istilah sekuensi atau komponen-komponen. Kegiatan evaluasi akan
memberikan informasi dan data tentang perkembangan belajar siswa maupun
keefektifan kurikulum dan pembelajaran, sehingga dapat dibuat
keputusan-keputusan pembelajaran dan pendidikan secara tepat.
2. Skematis
peranan dan partisipasi pendidikan formal dan non-formal yang berkaitan dengan
masyarakat.
Pendidikan formal berperan dalam kehidupan dalam
masyarakat, peran dan partisipasi pendidikan formal antara lain adalah; a)
melatih kemampuan anak, b) menggembleng dan memperkuat mental, fisik dan
disiplin, c) memperkenalkan tanggung jawab, d) membangun jiwa sosial dan
pertemanan, e) sebagai identitas diri, f) sarana mengembangkan diri dan
berkreatifitas,
Penyelenggaraan pendidikan nonformal (PNF) merupakan
upaya dalam rangka mendukung perluasan akses dan peningkatan mutu layanan
pendidikan bagi masyarakat. Jenis layanan dan satuan pembelajaran PNF sangat
beragam, yaitu meliputi: (1) pendidikan kecakapan hidup, (2) pendidikan anak
usia dini, (3) pendidikan kesetaraan seperti Paket A, B, dan C, (4) pendidikan
keaksaraan, (5) pendidikan pemberdayaan perempuan, (6) pendidikan keterampilan
dan pelatihan kerja (kursus, magang, kelompok belajar usaha), serta (7)
pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
3. Diagram alur
proses perencanaan kurikulum yang menggunakan metode pendekatan sistematis.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar