Kamis, 07 Maret 2013
LATAR BELAKANG SEJARAH TEORI RELATIVITAS KHUSUS
TRANSFORMASI GALILEAN
•
< 1900
mekanika Newton merupakan teori yang cukup sukses dalam menjelaskan
permasalahan dinamika partikel/benda saat itu.
•
Dalam mekanika
Newton ada suatu kerangka khusus yang disebut
kerangka inersial dimana Hukum Newton mempunyai bentuk yang sama dalam
kerangka tersebut.
•
Kerangka
inersial ini adalah kerangka yang memenuhi Hukum I Newton yaitu sebuah kerangka
diam atau bergerak dengan kecepatan konstan relatif terhadap yang lain.
•
Hubungan antara
kerangka inersial satu dengan yang lainnya adalah melalui apa yang disebut
transformasi Galilean.
TEORI
RELATIVITAS KHUSUS
1. POSTULAT RELATIVITAS KHUSUS
•
Hukum fisika
bentuknya sama untuk semua kerangka inersial.
•
Laju cahaya
dalam vakum adalah tetap tidak bergantung pada gerak pengamat.
2. KONSEKUENSI POSTULAT RELATIVITAS KHUSUS
a.
Dilasi Waktu
Akibat pertama dari postulat relativitas
khusus adalah waktu bersifat relatif, ini ditandai dengan adanya fenomena
dilasi waktu. Misalkan tinjau dua kerangka O diam dan O’ bergerak dengan
kecepatan konstan V sepanjang sumbu x. Jika Dt0
adalah
waktu yang diukur oleh pengamat di O, maka waktu yang diukur oleh pengamat di
O’ relatif terhadap O adalah
Jadi
waktu yang diukur oleh pengamat di O’ lebih lama dibanding pengamat di O adalah
Jadi
waktu yang diukur oleh pengamat di O’ lebih lama dibanding pengamat di O.
b.
Kontraksi
Panjang
Analog dengan dilasi waktu, konsekuensi
lain adalah kontraksi panjang. Tinjau pula kasus yang sama dengan sebelumnya.
Jika L0 adalah panjang benda yang diukur oleh pengamat di O,
maka pengamat di O’ mengukur panjang benda tersebut adalah
Jadi
panjang yang diukur oleh pengamat di O’ lebih pendek dibanding pengamat di O.
c.
Kesetaraan Massa
dan Energi
Konsekuensi
lain yang dapat dilihat adalah adanya hubungan kesetaraan antara massa dan
energi. Hal ini dapat kita lihat sebagai berikut:
Jika m0 adalah massa diam sebuah benda,
maka energi total benda tersebut adalah
dan
energi kinetiknya adalah
dimana v adalah
kecepatan benda tersebut. Jika v = 0
maka K=0, tetapi E ¹ 0. Inilah yang
kita sebut sebagai energi diam benda/partikel:
Jadi sebuah benda bermassa m0
setara dengan energi sebesar m0 c2.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar